Monday, September 12, 2016

( REVIEW BUKU ) MATAHARI - SERI KE 3 SETELAH BUMI DAN BULAN BY TERE LIYE



Judul Buku: Matahari (seri ke tiga, lanjutan dari 'Bumi' dan 'Bulan')
Genre: Sci-Fi
Penulis: Tere Liye

Sinopsis:
Raib, Seli dan Ali kembali ke Bumi di klan permukaan. Mereka masih bersedih karena kematian Ily di klan bulan saat kompetisi mencari bunga pertama mekar. Miss Selena meminta mereka untuk berhati-hati hingga perintah selanjutnya dan Av meminta Raib untuk tidak sekalipun menggunakan bukunya untuk pergi ke portal manapun.

Av memberikan sesuatu kepada Ali karena tahu Ali pasti bisa menggunakannya, benda itu seperti flashdisk tapi bisa dibaca seperti proyektor, benda itu menyimpan dokumen dan literatur dan merupakan salinan dari buku-buku di perpustakaan klan bulan yang memiliki buku dari klan matahari juga.

Mereka segera sibuk dengan kegiatan sekolah lagi. Ali mengajak Raib dan Seli berbincang dan bertanya mengenai bagimana pendapat mereka melalui klan bintang? Pada benda yang diberikan Av, data tentang klan itu hanya satu paragraf saja dan saking berada pada titik terjauh dan belum ada yang bisa sampai ke klan tersebut banyak yang menganggapnya legenda semata. Ali penasaran dan meminta Raib membuka portal antar dimensi untuk pergi ke klan bintang. Raib meminta Ali tidak membahasnya lagi karena dia sudah berjanji pada Av dan Miss Selena untuk tidak menggunakan buku itu untuk membuka portal antar dimensi, Seli pun setuju apalagi mereka harus bersiap untuk ujian sekolah. Ali mengomel dan bilang bahwa dia akan mencari tahu sendiri.

Disisi lain, Ali mendadak pandai bermain basket dan masuk ke tim basket inti sekolah, bukan sebagai tim cadangan. Raib menuduhnya bermain curang karena begitulah Ali, mungkin dia memasang alat tertentu di tubuhnya atau apa meskipun dia tidak tahu alat apa yang digunakan oleh Ali untuk tiba-tiba bisa bermain basket.

Dalam sebuah pertandingan basket antar sekolah, Raib dan Seli menonton dan posisinya begitu tidak bersahabat. Ali dijatuhkan lawan berkali-kali sehingga dia marah, Raib dan Seli mulai takut Ali akan berubah menjadi beruang setinggi gedung dua lantai. Raib mematikan lampu gedung, berdua mereka hendak menyelamatkan Ali tapi Ali malah diculik kapsul yang bisa mengeluarkan petir. Raib dan Seli membuntuti kapsul itu. Ternyata kapsul itu adalah kapsul buatan Ali, dia menyatakan bahwa dia membuat tabung itu dari teknologi klan bulan dan bintang yang digabung, Ali menamainya Ily.

Ali berkata bahwa kapsul itu dia ciptakan untuk menyelamatkan perubahannya setiap saat dia hendak menjadi beruang untuk meredam perubahan sekaligus menyelamatkannya dari penglihatan manusia lain. Ali juga menyampaikan kepada Raib dan Seli, dia tahu dimana klan bintang berada yaitu dibawah tanah. Jika Raib tidak boleh menggunakan portalnya maka mereka bisa melakukan perjalanan fisik dengan mengendarai kapsul. Ali mendesak Raib dan Seli juga membujuk mereka untuk melakukan perjalanan mencari klan Bintang.

Setelah meminta izin berbelit dan menyampaikan segala yang ada pada dirinya kepada kedua orang tua akhirnya Raib sampai dibeberapa kesimpulan yang menjawab banyak pertanyaannya. Dan dia diizinkan untuk pergi. Seli dengan mudah mendapat ijin dari kedua orang tuanya demikian juga Ali.

Akhirnya hari itu tiba, Ali mengisi kapsul dengan semua makanan dan peralatan yang kemungkinan dibutuhkan selama perjalanan. Mereka melintasi lembah dan kota menuju ke suatu tempat yang Ali duga memiliki terowongan menuju klan bintang. Tanpa diduga mereka berhadapan dengan ular besar yang sulit dilumpuhkan, memakan waktu cukup lama untuk Raib dan Seli mengalahkan ular itu sebelum mereka menyingkirkan batu yang menutupi terowongan bawah tanah yang dimaksud Ali. Mereka masuk ke dalam kapsul dan kapsul mulai memasuki terowongan kuno tersebut.

Raib dan Seli was-was terhadap apa yang menanti mereka di dalam karena disisi luar terowongan saja mereka harus berhadapan dengan ular raksasa, mungkin binatang-binatang raksasa lain mungkin semua hewan di klan bintang berukuran raksasa, bisa saja mereka bertemu dengan kecoa raksasa atau cacing tanah raksasa. Sementara terowongan menembus bumi itu begitu gelap tanpa cahaya, cahaya dari kapsul hanya mampu menerangi penglihatan sekian meter. Mereka bertiga merasa penasaran sekaligus khawatir pada apa yang menunggu mereka sepanjang terowongan dan di dasarnya nanti.

Apakah mereka berhasil menemukan klan Bintang? Apa yang menunggu mereka setelah ular raksasa di dekat terowongan? Apa yang terjadi selanjutnya? Baca buku ini yuk! Nggak nyesel banget banget.

Kata Ninda:
Sudah lebih dari setahun menunggu kelanjutan 'Bulan' dan saya senang akhirnya bisa membaca buku ini. Dari sejak buku pertama: Bumi, buku ini membuat saya jatuh cinta. Sama sekali baru buat saya bahwa Tere Liye menulis buku science fiction seperti ini. Serunya bikin saya penasaran untuk terus menerus membaca sampai akhir dan penasaran akan kisah kelanjutannya. Bagaikan Harry Potter versi Indonesia sih kalau buat saya.

Harus saya akui semula saya menduga bahwa sebenarnya Ali berasal dari klan bintang apalagi pada adegan ular raksasa itu, yah siapa tahu penduduk klan itu adalah orang-orang yang bisa berubah menjadi wujud hewan raksasa jika terdesak atau marah, tapi ternyata tidak. Pada bagian serbuk di perapian untuk melakukan perjalanan sungguh mengingatkan saya pada Harry Potter, terutama saat dia tersesat di toko antik alih-alih mendarat ke Diagon Alley. Mungkin terinspirasi ya, tapi berhasil bikin saya baper kangen Harry Potter hahaha!

Dialog orang tua khas Tere Liye juga rasanya khas banget sih, pada banyak bukunya yakinlah kalau baca banyak diantaranya kita bisa emu pattern yang hampir sama pada cara penceritaan dan dialognya. Yang saya suka pada buku-buku Tere Liye adalah cerita yang selalu berbalut nasehat dan pandangan hidup penting, karena itu saya suka banget bacanya. Dia selalu berhasil menyatukan cerita yang bagus dengan pesan-pesan sarat akan kebaikan.

Yang nggak saya ngerti sih kok itu orang tua Raib dan Seli dengan mudahnya ngasih ijin buat nyariin kla Bintang ya, 3 anak remaja umur belasan lho meskipun yah betapapun istimewanya mereka tapi tanpa pendampingan orang dewasa ke tempat yang nggak tahu entah dimana! Bukan cuma luar kota atau luar negeri bok, tapi dibawah tanah antar dimensi! OMG! Ya kalau orang tua Ali mengijinkan sih masih bisa dimengerti.

Teman-teman sudah baca buku ini juga? Share yuk di komentar :D

1 comment:

  1. Kok aku jadi pnasaran yang bulan ya, covernya bikin mau baca nih kepo aakkkk

    ReplyDelete