Saturday, October 3, 2020

REVIEW KDRAMA: FLOWER OF EVIL, FAKTA HIDUP SEORANG PUTRA PEMBUNUH

Drama year: 2020
Episode: 1-16
Genre: melodrama, thriller

Sinopsis:

Baek Hee Sung (Lee Joon Gi) bertemu dengan Cha Ji Won (Moon Chae Won) ketika mereka bertetangga di sebuah lingkungan yang sama. Baek Hee Sung baru saja pindah, memulai usaha pengrajin logam di dekat rumah Ji Won. Sementara Ji Won adalah anak pemilik toko kelontong terdekat dari bengkel sekaligus rumah Hee Sung sehingga mereka sering bertemu.

Ji Won yang masih kuliah, mulai memperhatikan Hee Sung ketika lelaki itu dengan sengaja tetap berada di depan toko kelontong saat mati lampu karena pencurian yang terjadi di rumah seorang tetangga ketika lampu mati. Ji Won pun berusaha mendekati Hee Sung. Tidak sesuai harapan Ji Won, Hee Sung ternyata menghindari Ji Won dan nampak benar-benar terganggu setiap gadis itu mengunjungi bengkelnya. Bahkan saat gadis itu menyatakan perasaan suka pada Hee Sung, reaksinya sangat dingin. 

Namun dengan yakin bahwa Hee Sung sebenarnya baik hati dan balas menyukainya, Ji Won terus berusaha mendekati Hee Sung hingga berhasil dan mereka berdua pacaran. Hubungan mereka terus berjalan lancar hingga akhirnya Ji Won diterima bekerja di kepolisian sebagai detektif wanita. Menjadi polisi adalah impian terbesar Ji Won. Hee Sung mendukung Ji Won mendapatkan mimpinya. Tidak lama setelah itu mereka menikah meskipun tanpa mengantongi restu dari orang tua Hee Sung dan memiliki seorang anak perempuan lucu bernama Baek Eun Ha. Mereka keluarga kecil yang biasa dan hidup bahagia disebuah rumah yang menjadi satu dengan bengkel baru Hee Sung.

Hingga suatu hari seorang wartawan datang ke bengkel Hee Sung. Wartawan itu ingin mengkonfirmasi bahwa Benarkah Hee Sung adalah Do Hyun Su, temannya di masa sekolah?

Kedatangan wartawan itu tidak hanya awal dari perubahan dan renteran peristiwa mengejutkan yang membuat hidup Hee Sung dan keluarga kecil bahagia-nya berada di ambang resiko besar.

Kata Ninda:

Melihat foto dramanya, jujur saya pikir ini Mr & Mrs Smith versi drama Korea. Lantas keduanya akan kejar-kejaran dengan strategi masing-masing, ya mirip-mirip Mr. & Mrs. Smith lah ya, tapi antara suami psikopat dan istri polisi.

Namun oh ternyata tidak. Sama sekali tidak. Inti drama ini adalah tentang anak pembunuh berantai yang telanjur terjebak stigma masyarakat terhadap kepribadiannya. Terlebih dari dia mewarisi sebagian kepribadian ayahnya yang anti sosial dan ketidakmampuannya berekspresi.

Saya tidak tahu mana yang lebih bikin saya kesal,

  • Ji Won yang 'lupa' kalau dialah yang ngejar-ngejar dan bucin sama suaminya ketika Hae Seong terang-terangan bilang dia gak suka sama Ji Won dan nggak pernah merasakan begitu saat mereka baru kebal. Dan bahwa dia orang yang nggak layak buat Ji Won. Lantas merasa dibohongi selama 14 tahun lamanya. Setelahnya dia juga sering melemparkan topik pembicaraan yang terus menerus menyerempet  tentang Do Hyun Soo.

Come on Ji Won, kan kamu sudah hidup sama dia selama 14 tahun? Apa selama 14 tahun menikah dan praktis berperan sebagai bapak rumah tangga dia pernah melakukan sebuah kejahatan? kamu juga kan tahu kondisi psikologis dia seperti apa dari sumbermu sebagai polisi? Apa yang kamu harapkan sih?

  • Ji Won menemukan noda darah di ruang bawah tanah tapi tidak menggunakan aksesnya untuk menyelidiki itu darah milik siapa? Ya oke, mungkin dilema karena tidak ingin suaminya tertangkap dan belum siap menerima kenyataan

atau

  • Hyun Soo yang nggak sadar kalau istrinya sudah tahu identitas dia yang sebenarnya. Kenapa sih dia nggak sekalipun sadar kalau Ji Won terus menerus menekan dia dengan pembicaraan tentang Do Hyun Soo dan keluarganya terus tanpa ampun.
  • Hyun Soo yang nggak semanipulatif yang saya ekspektasikan. Saya kecewa ketika dia tertangkap si sopir taxi padahal masih episode awal banget. Dan ketika akhirnya tertangkap, dia tidak berhasil melakukan sesuatu yang cerdas dan cukup mampu membebaskan dia. Ekspektasi saya disini dia mainin mental sopir taxi dan berhasil kabur sebelum polisi akhirnya datang. Tapi ya enggak terjadi ternyata.
  • Meskipun Hyun Soo menghabiskan 14 tahun masa hidupnya dengan Ji Won, adalah suatu kenyataan pahit bahwa dalam pernikahan itu dialah satu-satunya yang tampak struggling. Berlawanan dengan kebucinan Ji Won di awal-awal perkenalan. Hyun Soo belajar berekspresi, menyenangkan istri, mengasuh anak. Tapi satu-satunya orang yang benar-benar memahami dan memaklumi Hyun Soo tanpa curiga ternyata (sedihnya) tetap hanya kakaknya Hae Soo. Hmm oke, konflik Ji Won dan Hyun Soo ini sebenarnya bisa dikaitkan dengan bagaimana kedua anak Do tidak pernah tahu ayahnya pembunuh sebelum menonton berita. Kadang keluarga memang benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. tapi tetap saja kok saya kesel sih? Haha.
  • Saya merasa sebab pembunuhan mandor desa tempat keluarga Do adalah bahwa sang mandor melakukan percobaan pelecehan seksual pada Do Hae Soo. Entahlah memang ini sebatas asumsi saya, namun dalam drama-drama Korea lain yang sudah saya tonton, biasanya arti penyerangan pada perempuah lebih banyak bermakna seksual ketimbang kekerasan.
  • Hyun Soo katanya tidak bisa punya emosi pada awal-awal episode memang nampak begitu tapi makin lama yaampun dia nggak kelihatan seperti orang yang nggak punya emosi. Karakter Hyun Soo yang nggak punya emosi terus menerus luntur parah seiring cerita berjalan. Saya nggak tahu memang harusnya diceritakan seperti itu atau detail ini memang tanpa sengaja kurang diperhatikan.
  • Dalam drama ini chemistry antara Moon Chae Won dan Lee Joon Gi pas banget. Tapi menurut saya wajah Moon Chae Won kurang pas memerankan karakter detektif wanita. Mukanya terlalu kalem dan feminin. Saya inget waktu dia main drama Princess's Man, jadi princess yang berwibawa sopan dan kalem cocok banget sama Moon Chae Won. Muka dan badannya memang bukan proporsi aktris action sih. Jadi terasa kurang greget.
  • Ada bagian ketika Ji Won memberikan pernyataan bahwa psikopat tidak mampu merawat sesuatu atau seseorang. Entah apakah dari sisi pengetahuan memang begitu atau tidak. Tapi lantas apa yang terjadi pada Do Min Seok? Kok dia mampu membesarkan dua orang anak sebagai single dad? Jadi sebenarnya Do Min Seok ini psikopat nggak sih, lantas sebenarnya Do Hyun Soo tuh beneran psikopat nggak sih? Saya jadi meragukan semua referensi saya tentang psikopat dan peran mereka sebagai villain gara-gara drama ini.
  • Saya salut sih karena cast-cast-nya bisa mirip banget antara versi dewasa dan remaja. Kok dapet aja ya? Kecuali Moo Jin sih, menurut saya nggak mirip. Moo Jin yang awalnya saya pikir nyebelin ternyata justru jadi bagian yang menyemarakkan drama ini dengan kelakuannya yang comical.
  • Masih soal cast, saya juga nggak ngerti kenapa pemeran Hee Sung yang asli begitu tampak muda? Padahal dia sudah usia SMP/SMA ketika Hyun Soo dan Hae Soo masih kanak-kanak. Ketika Hyun Soo menginjak usia 30-an seharusnya Hee Sung sudah atau paling tidak nampak berusia 40 dong setidaknya? Tapi enggak, malah Hee Sung terlihat jauh lebih muda dari Hyun Soo.
Menjelang pertengahan saya kehilangan ketertarikan pada cerita dalam drama ini. Core plot dalam drama ini seharusnya mungkin crime, strategi dan sedikit thriller setidaknya demikian ekspektasi saya. Tapi malah lebih banyak emosional, drama dan romance-nya. Setelah saya cek, oh ternyata genrenya memang melodrama dan thriller.

Tapi apa boleh buat sudah kadung nonton. Saya kuat-kuatkan sampai tamat demi menonton si gemes Eun Ha.

Secara keseluruhan, kalau dipandang garis besarnya memang drama ini masih fresh. Ceritanya baru dan masih unik lah. Namun kesalahan saya sudah terlalu banyak berekspektasi dari mulai melihat digital mini poster drama ini. Hadeh.

2 comments:

  1. Hi, Ninda. Aku boleh meluruskan sedikit ya sebagai penonton drama ini juga:

    1. Ji-won waktu awal ngajak pacaran sampai akhirnya menikah 14 tahun ga pernah mengekspektasikan ternyata masa lalu Hyun-soo kelam banget. Kalau dilihat dari scene waktu ngajak pacaran, Ji-won kan bilang, "Aku bakal memperlakukanmu dengan baik,", bahkan setelah Hyun-soo cerita dia orang yang seperti apa. Wajar banget kalo dia terguncang dan denial.

    2. NOPE. Hyun-soo bukan psikopat. Harusnya kalo nonton full, kamu pasti nonton scene waktu Ji-won marah sama psikolognya di episode 11. Psikolognya yang memberikan dia diagnosis yang salah, terutama karena ayahnya psikopat terkenal. Hyun-soo sebenernya cuma punya trauma di masa kecil, tetapi karena psikolog udah ngasih diagnosis (yang sebenernya salah), dia tersugesti dan percaya bahwa dia orang jahat. Dia percaya buta sama diagnosis itu dan akhirnya jadi enggak tahu bahwa dirinya yang sebenernya itu orang baik dan penuh cinta sama orang yang dia sayang.

    3. Waktu Ji-won bilang dia percaya psikopat ga mampu merawat seseorang, itu artinya dia percaya suaminya bukan psikopat seperti yang orang-orang bilang. Hyun-soo cinta mati sama Ji-won tanpa dia sadari. Dia sukarela ngawasi toko Ji-won waktu mati lampu, padahal Ji-won ga jadi ngomong minta tolong. Dia belajar masak waktu Ji-won terpukul banget saat ayahnya meninggal biar bisa nyenengin Ji-won. Dia sangat sayang sama Eun-ha juga dan nangis sesenggukan waktu meluk Eunha.

    Terus, kok Do Min-seok bisa besarin anak? Well, koreksi, bukan besarin. Punya anak. Anak-anak dia kan diabaikan semua. Hae-soo sama Hyun-soo selama ini cuma punya satu sama lain, sementara Do Min-seok malah sibuk bunuh sana-sini sama Baek Hui-seong. I mean, ada kok psikopat yang punya anak. Uhm In-seok, psikopat perempuan Korsel, dia punya anak. Tapi kan enggak dibesarkan juga. Kalo pun iya, psikopat membesarkan demi keuntungan dia sendiri.


    Tadinya aku penasaran sama review mu yang kritis soal drama ini. Soalnya drama ini saking bagusnya aja masuk Baeksang. Turns out ternyata banyak review ini yang ga menyertakan scene kunci di drama ini, so yeah...coba nonton lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo Annisa, alasan kenapa saya nggak suka drama ini adalah karena drama ini beda dengan yang saya ekspektasiin. ngarepnya detective, crime, thriller, sudah saya sampaikan kok awalnya saya pikir kayak mr. dan mrs. smith.
      ternyata jauh dari itu.
      dibagian akhir juga saya baru nyadar waktu browsing kalau genrenya ternyata romance. overall saya ngga suka story plot drama ini. crime thriller berbalut romance bukan paduan yang cocok - menurut saya. yah saya lebih suka nonton Voice atau Partner in justice.
      beberapa kali saya nonton drama yang memperoleh penghargaan, pun film yang meraih oscar, namun nggak sesuai selera saya. Saya rasa nggak cuma saya aja kok, banyak orang yang merasa nggak cocok menonton sesuatu meskipun pakarnya bilang bagus.
      saya nonton memang benar, tapi nggak berkesan. karena tidak sesuai selera saya.
      nonton lagi? nggak deh, saya nggak mau mengulang pengalaman menonton drama yang tidak saya sukai.
      ini preferensi, jadi saya hanya berbagi sudut pandang saya saja. Annisa berhak untuk suka dengan drama ini dan menilai bagus sebagaimana kamu boleh suka sushi dan menilai sushi adalah makanan yang enak tapi nggak semua orang wajib suka sushi juga kan?
      pasti ada sebagian orang yang menilai sushi cuma lauk yang belum matang dan terasa aneh dilidah =)

      Delete