Tuesday, March 2, 2021

NYERI SENDI? JANGAN ANGGAP ENTENG!

Nyeri sendi merupakan salah satu penyakit dapat disebabkan oleh cedera yang memengaruhi salah satu ligamen, bursae, atau tendon yang mengelilingi sendi. Cedera juga dapat memengaruhi ligamen, tulang rawan, dan tulang di dalam sendi. Nyeri juga merupakan ciri dari peradangan sendi (artritis, seperti rheumatoid arthritis dan osteoartritis) dan infeksi, dan sangat jarang dapat menjadi penyebab kanker sendi. Nyeri di dalam persendian adalah penyebab umum nyeri bahu, nyeri pergelangan kaki, dan nyeri lutut. Nyeri sendi juga disebut sebagai artralgia. Penyakit menular seksual (PMS) klamidia dan kencing nanah dapat menyebabkan nyeri sendi.

Gejala dan tanda yang terkait dengan nyeri sendi dapat meliputi kemerahan sendi, pembengkakan sendi, nyeri sendi, kehangatan sendi, rekat, penguncian sendi, hilangnya rentang gerak sendi, kekakuan dan menjadi lemah. Jika kalian memiliki keluhan sama sepertiku kallian dapat konsultasi dengan dokter dan akan dilakukan pemeriksaan fisik. Mereka juga akan menanyakan serangkaian pertanyaan tentang nyeri sendi Anda. Ini dapat membantu mempersempit penyebab potensial. Rontgen sendi mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi kerusakan sendi terkait artritis. 

Jika dokter Anda mencurigai ada penyebab lain, mereka merekomendasikan tes darah untuk menyaring gangguan autoimun tertentu. Mereka mungkin juga akan meminta tes laju sedimentasi untuk mengukur tingkat peradangan dalam tubuh atau hitung darah lengkap. Nyeri sendi dapat diderita oleh manusia dari segala umur. Beberapa waktu lalu saya merasa sendi pergelangan tangan saya tidak nyaman saat melakukan aktivitas. Saya mencari informasi mengenai apa yang sedang terjadi pada saya melalui beberapa sumber, salah satunya SehatQ.

Saya mencari tahu informasi obat yang harus saya konsumsi untuk meredakan nyeri yang saya alami. Salah satu obat yang direkomendasikan adalah natrium diklofenak. Obat ini adalah obat yang masuk dalam golongan antiinflamsi non-steroid (AINS). Obat-obatan yang masuk dalam golongan ini, digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Natrium diklofenak juga dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada sendi, otot dan tendon. Obat ini umum dipakai dalam pengobatan rheumatoid arthtritis, osteoarthritis, gout akut, dan ankylosing spondylitis, sakit punggung, terkilir, otot tertarik, rusaknya jaringan lunak akibat cedera olahraga, pergeseran sendi bahu, dan patah tulang, kondisi yang menyerang tendon seperti tendonitis, tenosynovitis, dan bursitis dan obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan inflamasi setelah prosedur cabut gigi atau operasi gigi.

Obat ini memiliki efek samping seperti sakit perut, gangguan pencernaan, mual, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, ruam atau bintik-bintik merah di kulit, dan peningkatan kadar enzim hati di darah. Natrium diklofenak juga dapat menimbulkan munculnya ulkus atau perlukaan di lambung, gastritis, muntah darah, berdarah saat buang air besar, lemas, mengantuk, gatal dan kerusakan hati. Jika mengalami efek samping tersebut maka segera konsultasikan dengan dokter anda. Lebih lanjut kalian juga harus meminum obat sesuai dengan petunjuk dokter bukan self diagnose dan minum obat sembarangan ya. Jika kalian memiliki masalah pada sendi kalian seperti yang saya alami kalian tinggal chat dokter yang ada di menu tab SehatQ. Pada masa pandemi ini, konsultasi dan informasi obat di website sangat bermanfaat untuk kita karena dapat mengurangi kontak dengan orang lain dan merasa aman karena dapat mengetahui kondisi badan tanpa harus ke rumah sakit untuk berobat.

Konsumsi obat ini bersama dengan obat lain dapat menyebabkan perdarahan dan akan meningkatkan risiko perdarahan. Contoh obat yang dapat meningkatkan risiko perdarahan apabila dikonsumsi bersama dengan natrium diklofenak adalah obat antiplatelet seperti clopidogrel. Mengonsumsi obat ini dengan obat pengencer darah seperti warfarin, dabigatran, dan enoxaparin juga dapat meningkatkan risiko perdarahan. Risiko terjadinya efek samping juga akan semakin besar apabila natrium diklofenak dikonsumsi bersamaan dengan obat pereda nyeri lain seperit ibuprofen, aspirin atau ketorolac. Oleh sebab itu pastikan dengan benar kalian mengonsumsi obat ini sesuai dengan petunjuk dokter.

Jika kalian memiliki keluhan sama sepertiku kalian dapat konsultasi dengan dokter dan akan dilakukan pemeriksaan fisik. Mereka juga akan menanyakan serangkaian pertanyaan tentang nyeri sendi Anda. Ini dapat membantu mempersempit penyebab potensial. Rontgen sendi mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi kerusakan sendi terkait artritis. Jika dokter Anda mencurigai ada penyebab lain, mereka merekomendasikan tes darah untuk menyaring gangguan autoimun tertentu. Mereka mungkin juga akan meminta tes laju sedimentasi untuk mengukur tingkat peradangan dalam tubuh atau hitung darah lengkap.

No comments:

Post a Comment