Wednesday, March 4, 2020

REVIEW: KIKI'S DELIVERY SERVICE, PELATIHAN HIDUP MANDIRI PENYIHIR CILIK

Sinopsis:
Kiki adalah seorang penyihir cilik yang harus menjalani masa pelatihan terakhirnya. Semua penyihir menjalankan pelatihan ini ketika usia mereka 13 tahun. Dalam pelatihan, seorang penyihir harus mengembara dan memilih kota baru tempat dia tinggal untuk hidup mandiri dan bekerja memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang tua.

Setelah lama terbang dengan sapu milik ibunya bersama Jiji - seekor kucing berwarna hitam peliharaan Kiki, sampailah Kiki di sebuah kota yang menurutnya akan pas dia tinggali. Sepanjang pengamatan Kiki belum ada penyihir di kota itu.

Karena sepertinya belum pernah ada penyihir yang tinggal di kota itu, penduduk nampak tidak terlalu ramah dengan penyihir. Satu waktu, Kiki mendarat di depan sebuah toko roti. Pemilik toko roti nampak kesusahan mengejar pelanggan yang meninggalkan barang milik bayinya tanpa sengaja di toko roti. Kiki lantas membantunya mengantar barang itu ke si pembeli. Pemilik toko roti takjub melihat Kiki benar-benar terbang dengan sapunya dan kembali.
Pemilik toko roti bernama Osono sangat baik hati, setelah mengenal Kiki yang manis dan sopan Osono mengizinkan Kiki tinggal di salah satu sisi area toko rotinya. Ruangan itu berdebu dan tidak terawat karena lama tidak ditinggali, namun sangat luas dengan kamar tidur, dapur sederhana, perapian dan meja serta kursi makan. Kiki merasa semua itu lebih dari cukup.

Osono hanya berdua dengan suaminya dalam membuat semua roti dan melayani pembeli di toko roti mereka. Sementara Osono mulai kesusahan membantu di dapur karena usia kehamilannya. Dengan senang hati Kiki membantu pembuatan roti dan pengelolaan toko roti milik keluarga kecil itu. Suami Osono yang ramah sekaligus pembuat roti utama di dapur kecil mereka, meskipun tidak banyak bicara sering menyisihkan roti untuk Kiki dan Jiji.

Kiki merasa harus bekerja karena uang yang dia punya semakin habis. Meminta pendapat Osono, akhirnya ia menyimpulkan untuk membuka delivery service. Kiki merasa dia mahir terbang dan itu adalah kelebihannya yang untuk saat ini bisa dia pikirkan untuk menjalankan bisnis. Osono menyetujui hal itu dan mengusulkan agar Kiki bisa memakai telepon di toko roti mereka untuk menerima permintaan antar. Osono juga membantu memasang plang bisnis pengantaran Kiki di toko rotinya dan mempromosikan kepada semua pembeli di toko roti.

Lantas permintaan pengiriman pertama pun datang kepada Kiki, diikuti permintaan-permintaan pengiriman lainnya. Kiki mulai sibuk. Tidak jarang dalam perjalanan pengantaran Kiki menemui banyak kesulitan, serangan burung gagak, barang yang terlalu berat untuk dibawa serta hujan deras. Satu waktu Kiki yang sudah bersusah payah mengantar juga merasa bersedih atas perlakuan seorang cucu pada kiriman nenek yang menyayanginya.
Di kota itu selain Osono dan suaminya, Kiki memiliki teman seusianya bernama Tombo. Pada awal pertemuan Tombo terus menerus menemui Kiki karena rasa penasarannya yang besar terhadap para penyihir. Bagi Kiki, anak lelaki itu menyebalkan. Sebelum Kiki mengetahui bahwa cita-cita Tombo adalah terbang, dia bahkan membuat alat sederhana yang dirakit sendiri demi cita-cita itu. Karena itulah dia tertarik mengetahui lebih banyak tentang sihir Kiki yang terbang kemana-mana dengan sapunya.

Entah karena beban emosi yang berat saat pengantaran barang, kelelahan dan kehujanan. Kiki sakit dan tidak bisa melakukan pengantaran seperti biasanya. Saat mulai baikan dan menyapa Jiji, dia heran karena Jiji tidak berbicara, malah mengeong seperti kucing biasa. Dan hari itu Kiki tidak bisa terbang dengan sapunya seperti biasa. Kiki bertanya-tanya apa yang membuatnya kehilangan sihir yang sudah dia punya sejak lahir. Dia kesepian tanpa obrolannya dengan Jiji dan entah bagaimana caranya mengirim kabar kepada orang tuanya yang jauh.
Apakah Kiki berhasil mendapatkan kembali kekuatannya?

Kata Ninda:
Memang sangat telat bagi saya untuk menonton film-film Ghibli Studio. Namun tidak ada kata terlambat untuk memulai bukan?

Kiki Delivery service adalah film Ghibli kedua yang saya tonton setelah My Neighbor is Totoro dan makin bikin saya ingin menonton semua film buatan Ghibli yang lain. Nanti akan saya review satu-satu ya. Namun yang sangat khas dalam film buatan Ghibli yang paling saya suka adalah filmnya sesuai umur. Ini pun pre-teenager banget film dan pembangunan plotnya. 13 sebagai usia dewasa seorang penyihir untuk mandiri juga adalah awal dari perjalanan kedewasaan manusia biasa untuk mulai mendapatkan gambaran dalam pengenalan diri sendiri, pengenalan potensi dan belajar tentang kegagalan menuju masa remaja yang lebih 'dewasa'.
Kiki dikenal sebagai gadis penyihir yang manis, baik hati dan pekerja keras. Tentu saja ini kualitas pribadi yang sangat baik, namun sayangnya Kiki juga selalu mendahulukan kepentingan orang lain atas dirinya sehingga menyebabkannya kelelahan secara fisik dan mental. Yang pada akhirnya menyebabkannya sakit dan kehilangan sihirnya.

Pesannya cukup sarat menurut saya, sebagai remaja peralihan kita sudah terbiasa dididik menjadi orang yang baik oleh keluarga kita untuk membangun kualitas diri yang baik juga. Selalu menolong dan tidak kenal lelah contohnya, sopan dan selalu menghargai orang lain. Bertumbuh dewasa mengajarkan kita banyak hal bahwa semua energi positif untuk menyenangkan dan menghargai orang lain itu baru bisa didapat setelah kita mengutamakan diri kita sendiri dulu. Bukan bersikap egois, tapi menghargai diri sendiri adalah langkah pertama yang harus kita lakukan agar kita punya lebih banyak tenaga dan energi positif untuk melakukan yang lebih untuk orang lain.

Seperti film Ghibli yang lain, Kiki's Delivery Service juga sarat akan pesan moral, menampilkan potret kesopanan yang bikin jatuh hati dan gerak animasi yang lembut, detail serta hidup. Film ini tentunya aman untuk ditonton semua usia.

1 comment:

  1. Capcus tontonin semua nyiiiin
    Seru seru ghibli tuh ahai

    Etapi yg ini aku blom nonton, liat spoilernya duluk ah

    ReplyDelete