Sunday, April 2, 2017

REVIEW FILM: DISNEY BEAUTY AND THE BEAST 2017


Sinopsis:
Pada suatu masa hidup seorang pangeran kaya raya yang suka berpesta (Dan Stevens), dia meninggikan pajak agar mampu menyelenggarakan pesta-pesta besar yang mewah. Suatu ketika dalam sebuah pesta yang dia selenggarakan, seorang nenek tua menawarkan hadiah kepada pangeran itu. Hadiah yang dimaksud ternyata hanya sekuntum mawar, pangeran langsung mengejek nenek tua yang compang-camping. Hinaannya tidak bertahan lama ketika si nenek tua telah berubah menjadi penyihir cantik dan melihat tidak ada cinta untuk orang lain di dalam hati pangeran, terlambat penyihir itu kemudian mengumumkan kutukannya kepada si pangeran dan berubahlah seisi istana itu. Pangeran berubah menjadi monster buruk rupa, pelayan-pelayan berubah menjadi perabot dan semua orang melupakan seisi istana itu.

Belle (Emma Watson) dikenal sebagai gadis yang aneh di desa tempatnya tinggal, sebuah desa kecil di Prancis. Dia memang cantik seperti namanya (Belle berarti cantik dalam bahasa Perancis), namun dia sangat suka membaca dan ke perpustakaan untuk meminjam buku sehingga tidak sama dengan gadis-gadis lain sebayanya. Belle tinggal berdua dengan ayahnya Cogsworth (Ian McKellen) yang bekerja sebagai pembuat mainan. Sehari-harinya Belle mengurus rumah dan berkebun.


Karena memiliki kebiasaan yang sangat berbeda dibanding dengan gadis seusianya maka Belle juga tidak memiliki teman di desanya. Namun seorang pemuda pemburu yang populer karena ketampanan dan skillnya dalam berburu dan perang di desa bernama Gaston (Luke Evans) sangat ingin mendapatkan Belle dan menikah dengannya. Namun sayangnya meskipun banyak usaha sudah dilakukan Gaston untuk mendapatkan hati Belle, dari mulai mengajaknya makan malam hingga melindungi Belle saat mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, tapi Belle tidak mengindahkannya karena sifat Gaston yang angkuh dan narsistik, terlebih dia tidak menaruh minat pada apapun yang disukai Belle.




Setelah semua mainan untuk dijual siap, Cogsworth akan meninggalkan desa sementara untuk menjual semua mainan buatannya ke kota. Cogsworth bertanya kepada Belle apa yang anak perempuannya itu inginkan untuk oleh-oleh, Belle menjawab dia hanya ingin sekuntum mawar dari ayahnya.

Seusai menjual semua mainannya, Cogsworth kembali ke desanya namun sayang dalam perjalanan pulang dia terhambat hujan dan badai besar. Ketika petir menyambar pohon besar maka pohon itu langsung saja menghalangi Cogsworth untuk lewat dan menyebabkan dia melewati jalan lain yang tidak dikenalnya. Ketika lewat di jalan itu Cogsworth mulai merasa aneh karena saat ini seharusnya masih musim semi namun di jalanan yang dia lewati itu nampak sangat suram dan turun salju. Sementara banyak serigala-serigala yang siap mengejar Cogsworth dan kudanya. Karena kejaran serigala dan medan tidak dikenal, kereta Cogsworth rusak parah, namun untung saja dia dan kudanya berhasil melarikan diri dari situ hingga sampai di sebuah istana besar.

Cogsworth heran melihat ada istana sebesar itu dan mengistirahatkan kudanya di halaman, Cogsworth masuk ke istana untuk menyapa pemiliknya tapi tidak menemukan siapapun kecuali perapian dan peralatan rumah tangga yang hidup. Ketakutan, Cogsworth segera keluar dari istana dengan kudanya dan berniat pulang hingga dia menemukan banyak mawar di halaman istana itu, dia langsung ingat Belle dan oleh-oleh yang dimintanya. Maka Cogsworth turun dari kuda untuk mengambil sekuntum mawar sebagai oleh-oleh anak gadisnya. Malang, ketika mawar dipetik sesosok makhluk muncul, mengagetkan kudanya yang langsung lari meninggalkan Cogsworth.

Kuda sampai di desa di rumah Belle. Belle heran dan khawatir karena kuda mereka yang setia itu kembali tanpa kereta dan ayahnya. Setelah sejenak mengistirahatkan kudanya, Belle berkata bahwa dia harus menemui ayahnya. Dengan menunggang kuda, kuda itu membawa Belle ke istana Beast.

Belle langsung masuk dan mencari ayahnya yang ternyata berada dalam penjara di sebuah menara. Cogsworth meminta Belle untuk segera kabur dari tempat itu, namun Beast datang dan berkata bahwa ayah Belle adalah seorang pencuri karena mencuri dari halamannya. Belle berkata dia akan menggantikan hukuman yang harus diterima ayahnya pada Beast.

"Jangan!" cegah Cogsworth, "hukuman dari mencuri mawar adalah dikurung selamanya!"
Namun Belle bersikeras dan memaksa sang ayah untuk menggantikan hukumannya agar si ayah bisa pulang.

"Lagipula aku akan kabur ayah," kata Belle, sebelum ayahnya dengan panik keluar istana untuk meminta pertolongan warga desa bahwa putrinya ditawan oleh makhluk menyeramkan. Sayangnya warga desa malah tidak mempercayai hal itu, hanya Gaston dan Le Fou yang bersedia mengikuti Cogsworth menuju istana untuk menyelamatkan Belle.


Peralatan rumah tangga jelmaan dari para pelayan Beast mengeluarkan Belle dari penjara dan memberinya kamar, mereka juga menjamu Belle dangan baik dan diam-diam berharap bahwa Belle adalah seseorang yang bisa memecahkan kutukan itu.

Belle kesal pada Beast yang kasar dan pemarah, para pelayan menenangkannya bahwa ini juga adalah salah mereka mengapa Beast menjadi seperti itu. Dia tidak sekasar kelihatannya, bahkan sebenarnya dia sosok yang lembut dan penyayang sewaktu kecil sebelum ibunya meninggal dan ayahnya merubah dia menjadi duplikat si ayah yang kasar dan sewenang-wenang.

Selama berada dalam istana itu, Belle melihat sisi lain dari Beast yang ternyata sangat terpelajar dan mau menyelamatkan dia dari serangan kawanan serigala ketika Belle mencoba kabur meskipun itu membuat Beast luka parah. Belle kembali ke istana, menggagalkan niat kaburnya dan merawat luka Beast hingga sembuh. Mereka mulai berbincang dan bisa berteman dengan baik setelah itu, bahkan Beast memberikan hadiah perpustakaannya yang sangat besar dan penuh buku kepada Belle. Tentu saja Belle menyukainya. Dan Beast juga sudah membaca hampir seluruh isi perpustakaan miliknya sehingga mereka banyak memiliki topik untuk diobrolkan.



Di jalan menuju istana Beast, Cogsworth lupa dimana jalan menuju istana bersalju itu sementara Gaston mulai kesal dan menyatakan bahwa Cogsworth mungkin tidak sadar atau hanya berhalusinasi. Gaston malah mengikat Cogsworth di salah satu pohon besar di hutan agar menjadi makanan kawanan serigala. Le Fou melarang Gaston melakukannya tapi Gaston mengabaikan Le Fou, dalam hati Le Fou merasa bersalah karena itu.

Cogsworth diselamatkan oleh seorang wanita dari desanya, dia kembali ke desa dan menceritakan perilaku Gaston tapi malangnya tidak ada satupun orang yang percaya karena Gaston memfitnah Cogsworth bahwa dia adalah lelaki tua yang gila dan memerlukan bantuan dari rumah sakit jiwa.

Apa yang terjadi selanjutnya? Nonton yuk deh ;)

Kata Ninda:
Nonton ini cuma karena penasaran dengan gaungnya, terutama gaung negatifnya. Ada yang bilang Disney untuk pertama kalinya menunjukkan tokoh homoseksual dalam Le Fou. Beritanya lumayan heboh sih sampai kabarnya Malaysia menolak film ini.

Pendapat saya pribadi, Le Fou memang terlihat 'manjah' dan yaaa gitu deh melambai tapi cuma dari sisi gesture aja menurut saya. Kalau kita belum baca berita tentang sisi gay dari Le Fou mungkin kita bakal nggak berpikiran sampek situ kok. Nggak tahu juga kalau memang udah di cut beberapa bagian sama Badan Sensor ya... tapi yang saya tonton di bioskop sih gitu.

Secara setting tempat saya suka sih lucu-lucu dan paris banget bentuk bangunan rumah penduduk, pasar dan pakaiannya. Yabuat kamu yang suka nuansa clean modern, tentu nggak bisa dibandingkan sama modern concept-nya margahayu bandung lah ya...

Dan menurut saya langkah Disney untuk memilih Emma Watson sebagai Belle adalah keputusan yang sangat benar. Banyak orang yang saya rasa antusias dengan film ini karena yang jadi Belle-nya Emma, ya kayak saya ginilah. Kalau bukan Emma yang main mungkin saya juga nggak antusias nonton haha mungkin karena saya demen Harry Potter juga. Nah coba di film ini kita bakalan notice banget sama logat Emma yang british-nya kental banget nget nget di nada dan beberapa dialog, sementara setting ceritanya sendiri di Prancis. Kalau di Harry Potter cucok, sesuai setting yang di London tapi disini memang mungkin rada gengges ya. Tapi masih ketutup kok sama aktingnya.

Film Disney Princess yang ini, tetep deh menurut saya mendingan nontonnya nggak ngajak anak-anak. Anyway udah nonton juga?

4 comments:

  1. Pengeeeeen nonton inih... Hehe

    ReplyDelete
  2. udaaaahh. ga boring karna banyak lagunya :D

    ReplyDelete
  3. Minggu lalu smpat diajak nonton sma teman d bioskop..tp aku g bs..karena sore n sering hujan akhir ini.. Em..emang lg booming y..dimana-mana mbhas film ini..

    Nggak ajak anak2? Apa ada adegan kissing-nya gitu y?

    ReplyDelete
  4. serius kalau bukan Emma saya juga gak bakal antusias. Ada beauty and the beast versi perancis, tapi ceritanya cukup kelam. Pesan romantisnya malah gak dapat.

    ReplyDelete