Wednesday, October 12, 2016

KETIKA PENGGEMAR FLAT SHOES BERALIH KE SNEAKERS


Teman-teman yang baru mengenal saya sekitar dua tahun terakhir mungkin memiliki kesan bahwa saya sangat suka mengenakan sneakers di berbagai kesempatan. Entah itu untuk bekerja di kantor sebagai sepatu lain yang saya pakai selain sepatu safety dan sendal jepit yang selalu ada di kolong meja kantor. Sepatu pantofel cuma keluar disaat-saat yang sangat over butuh saja seperti meeting super penting misalnya.

Agenda jalan-jalan dan acara bareng teman pun saya juga masih saja pakai sneakers, bener-bener tiada hari tanpa sneakers rasa-rasanya. Nah kalau acaranya super formal kayak gala dinner itu baru deh saya pakai sepatu ala-ala princess yang berbrokat-brokat permukaannya. Terus dikomentari: wah tumbeeen.

Pernah flat shoes lover
Padahal dulunya saya pemakai flat shoes garis keras, bawaannya pakai flat shoes melulu. Sebenarnya kalau dipikir-pikir ini karena pada saat itu saya masih belum menemukan sneakers yang nyaman dan pas untuk saya. Jaman masih SMA, sempat beli sneakers ala-ala yang secara penampilan keren sih tapi ujung-ujungnya nggak dipakai juga karena kaki saya lecet dan sakit pakainya. Kayak ada yang salah gitu, padahal ukurannya udah pas banget. Iya, sejak itu saya kapok sama sneakers karena menurut saya bagian ujungnya terlalu keras untuk kaki saya sementara faktor yang paling saya pertimbangkan untuk beli sepatu adalah faktor kenyamanan.

Sebelumnya saya juga nggak fanatik brand kok, asal sepatu nyaman aja dan memang butuh saya pasti suka dan sering pakai. Fanatik brand pertama saya adalah ketika bertemu sepatu lentur dengan bahan dasar yang mirip karet, enak banget buat melangkah dan bikin kaki nggak pegal. Tahan di segala cuaca hujan dan panas, bareng saya menelusuri banjir ibu kota demi berangkat ngantor. Sudah kena banget lah dihati sepatu itu.

Titik balik
Seperti semua hal di dunia ini yang sementara *cielah. Saya juga harus beralih dari sepatu yang sudah nyaman dihati nyaman di kaki itu. Diawali dari counter-counternya di mall dekat tempat tinggal saya yang mendadak hilang dan berganti counter resmi sepatu lain. Saya kerepotan mencari sepatu baru bahkan setiap jalan bareng teman ke mall-mall lain, saya selalu menyisihkan waktu untuk mencari si sepatu ini tapi memang sudah sangat jarang, pas ada counternya pun nggak ada ukuran yang pas di kaki saya hingga tiba waktunya untuk move on karena saya beneran butuh sepatu baru.

Move on
Diajak jalan beberapa orang teman membuat saya sampai ke sebuah counter sneakers di rak sepatu Nike. Saya jadi keinget suami yang pecinta sepatu Nike karena menurutnya desain sepatu Nike ini nggak pasaran, original dan dari sekilas pandangan aja sudah kelihatan mahal. Memang sih sepatu Nike ini enak banget dipakainya, empuk di kaki dan kaki seolah dapat pijakan yang nyaman dan sedikit memijat. Perlindungannya pada kaki juga lebih menyeluruh dibanding flat shoes jadi kaki lebih aman dari kemungkinan gores atau apa kalau dipakai sehari-hari. Itulah saat dimana saya move on ke sneakers dan meninggalkan flat shoes

Nike Kobe favorit suami
Saya bahkan punya wishlist sepatu Nike yang makin lama daftarnya makin panjang aja. Berbeda dengan suami yang menyukai Nike Kobe karena cocok dipakai untuk basket, olahraga favoritnya. Kalau saya lebih suka Nike AirMax. Daftar wishlist Nike AirMax saya yang city edition aja hampir semuanya :P Tapi belakangan ini lebih suka AirRift.

Saya senang banget karena Blibli.com punya banyak pilihan sepatu Nike original dengan harga terjangkau, pastinya beda harga dengan pesan via personal shopper di luar negeri. Nah sekarang saya lagi seneng cek-cek ke Blibli.com, semoga segera muncul Nike AirRift warna mint tosca yang saya pengin :))

Manteman suka sneakers juga? Sekarang wishlistnya apa? :)


1 comment: