Saturday, May 13, 2017

( REVIEW FILM ) THE GUARDIAN OF GALAXY VOL.2


Movie years: 2017
Genre: Science Fiction, Action
Rating: 
8.1/10 IMDb
67% Metacritic

Sinopsis:
Peter Quill (Chris Pratt) dan teman-temannya para guardians of the galaxy Gamora (Zoe Saldana), Drax (Dave Bautista), Rockets (Bradley Cooper) dan baby Groot (Vin Diesel) direkrut oleh sekelompok alien yang dikenal dengan pengaruhnya, The Seovereign. Mereka diutus untuk melindungi baterai mereka yang berharga dari para penyerang yang menginginkan baterai itu. Sebagai gantinya ratu dari The Seovereign menyerahkan Nebula (Karen Gillan) yang ternyata saudara dari Gamora. Namun setelah kesepakatan mereka selesai dan para guardians bergegas kembali ke pesawat dengan membawa Nebula ternyata Rockets malah mencuri baterai itu. Begitu menyadari baterai berharga mereka hilang, The Sovereign langsung mengirimkan armadanya yang berjumlah sangat banyak untuk mengejar dan menangkap mereka. 

Armada Sovereign mengejar dengan peralatan dan pesawat berteknologi canggih sementara awak-awak mereka mengendalikan dari jarak jauh pesawat-pesawat itu sehingga tidak ada resiko korban jiwa dari pihak mereka. Para Guardian marah pada Rockets karena mereka berada dalam situasi yang berbahaya seperti itu karena pencurian baterai yang dia lakukan. Mereka memutuskan untuk memasuki orbit planet terdekat meskipun ternyata banyak benda langit yang melayak acak tidak terkendali dalam orbit planet tersebut. Ketika masuk ke dalamnya mereka harus mengemudi dengan tangkas sekaligus lolos dari kejaran Sovereign yang pantang menyerah.

Namun tiba-tiba saja datang bantuan yang mengagetkan mereka dari sebuah kapal lain yang mendadak melintas. Seorang laki-laki melambaikan tangannya dari pesawat tersebut, mereka benar-benar kebingungan hingga mendarat dengan tidak mulus di permukaan planet itu diikuti oleh pesawat yang mengirim bantuan pada mereka yang mendarat dengan mudah di planet tersebut. Seorang lelaki tua keluar dari pesawat itu bersama seorang alien wanita bernama Mantis (Pom Klementieff) yang belum pernah mereka lihat jenisnya. Laki-laki tua itu mengaku bahwa dialah Ego, ayah Peter (Kurt Russel). Peter dan semua Guardian terkejut mendengar berita baru itu.


Pada malam hari, mereka mengobrol disekeliling perapian, Peter bertanya pada Ego tentang mengapa dia tidak kembali ke bumi bahkan menyerahkan pada Yondu untuk menjemputnya bukannya dia sendiri yang datang. Karena Ego menyuruh Yondu untuk menjemputnya, maka Peter sering dipukuli ketika kecil agar bisa berkelahi dan menurut Yondu, dia tidak mau menyerahkan Peter karena badannya yang kecil dianggap sangat cocok untuk pekerjaan mencuri. Ego meminta maaf karena tidak bisa menjemput Peter sendiri dan berkata akan memperbaiki kesalahannya. Karena itu Ego mengajak Peter untuk pergi ke planet dimana dia selama ini tinggal untuk menunjukkan pada Peter warisan yang akan dia serahkan kepada anaknya itu.

Peter berunding dengan teman-temannya terkait ajakan Ego ke planetnya dan disepakatilah bahwa Peter akan pergi kesana bersama Gamora dan Drax sementara kapal mereka yang rusak akan diperbaiki oleh Rockets. Baby Groot tetap tinggal bersama Rockets di kapal, demikian pula Nebula yang menjadi tawanan di kapal tersebut.

Setelah perjalanan beberapa lama mereka sampai di planet Ego yang sangat indah dan ajaib. Bahkan Peter bisa mengendalikan inti planet dengan sangat baik, Ego terlihat bangga. Dia juga menceritakan lebih banyak pada Peter tentang ibu Peter dan semua usaha yang selama ini telah dilakukan Ego untuk membangun planet.

Disisi lain Yondu terkucilkan dari kelompok dimana dia dulu dibesarkan karena kesalahannya terkait penjualan anak oleh para anggota kelompok tersebut, sementara anak buahnya berkasak-kusuk dan mulai merasa Yondu adalah pemimpin yang lembek. Taklama Ratu Sovereign datang membawa penawaran kepada mereka untuk menangkap para guardian dengan imbalan yang besar.

Saat sedang memperbaiki kapal, Rockets kaget karena sesuatu yang tidak biasa. Rockets meninggalkan kegiatannya dan mulai mengaktifkan pertahanan di sekitar kapal. Benar saja, satu persatu anak buah Yondu datang dan meskipun pertahanan kapal sangat baik tapi mereka terus saja datang dan Rockets hanya sendirian untuk melawan mereka. Ini semua akan percuma.



Nebula mulai membujuk baby groot untuk melepaskannya dengan berkata bahwa dia ingin membantu Rockets yang sedang terdesak. Baby Groot menatap bingung dan bimbang.
Apa yang selanjutnya terjadi? Apakah anak buah Yondu akan berhasil menangkap mereka semua?


Kata Ninda:
Internet yang nggak bersahabat belakangan bikin timeline update blog saya bener-bener berantakan banget, padahal film ini saya nonton premiernya tapi malah nggak bisa bikin review tepat waktu. Sedih deh... FYI saya sih nggak nonton ya yang pertama, tapi nonton yang kedua ini baik-baik saja sih, maksudnya masih paham aja kok sama ceritanya.

Secara plot cerita, untuk ukuran film fantasy saya cuma bisa bilang ini ceritanya biasa banget dan cenderung ketebak. Hehe kamu pasti bisa menebak jalan ceritanya ketika plot mulai menuju tengah, yah at least bisa meraba sebagian endingnya lah ya. Pokoknya sih nothing special, plot yang mestinya jadi kejutan sebagian bisa ketebak.

Komentar suami: ngapain si Sovereign bayar guardian buat kerja melindungi baterai sementara kekuatan armada mereka kan juga gede, mestinya mereka sendiri mampu dong ya. Hmm benar juga, menurut saya ini bukan nggak masuk akal, hanya tidak terjelaskan mengapanya. Mungkin para Sovereign itu ningratnya alien jadi nggak mau ngerjain kerjaan kotor membunuh alien lain yang bentuknya aneh-aneh atau apa - tapi ini kemungkinan, yang adalam asumsi dari saya. Yah mestinya dijelaskan sih ini dalam film.

Tapi sebagai film fantasi juga, film ini benar-benar menghibur dan bikin saya (juga penonton bioskop) bolak-balik ketawa ngakak karena unsur komedinya yang lucu tapi nggak garing. Percakapan yang penuh joke banyak tersebar, dan sebagian dari kita nggak perlu mikir berat buat get the joke. Dan karena saya nggak nonton pertamanya, saya nggak tahu kalau sebelumnya Groot gede banget, dia berubah kecil gitu karena suatu kejadian. Tetep aja mengingat pengisi suaranya Vin Diesel, yah rada nggak percaya aja Vin yang gahar bisa jadi pengisi suara karakter yang mutimut kayak baby Groot itu.

Bagian yang paling saya sukai dari film ini adalah pesan pentingnya mengenai keluarga. Bahwa keluarga tidak hanya soal hubungan darah, tapi juga soal hubungan emosi dan perasaan. Film ini, menurut saya mengajak kita semua lebih dalam memahami arti keluarga yang mungkin selama ini we take them for granted. Sehingga kurang mampu menghargainya.

After all, saya suka film ini. Menghibur banget :)

3 comments:

  1. wew.. banyak banget yg review film ini, gw juga kebetulan nonton film yg gw kategorikan komedi ini, tapi grootnya yang anti klimaks yak, masak akhirnya bisa mencet tombol bom dengan baik..

    ReplyDelete
  2. Terlanjur belum pernah nonton yang volume 1.
    Akhirnya gak kepengen nonton yang vol 2 dehhh

    ReplyDelete
  3. wuaa, baru tahu mbak ninda punya blog lain. keren deh! sha mah satu aja ga keurus ahaha

    mbak, bilangin ke pak suami kalau ga gitu ga akan ada perang2an di filmnya ehehehe

    masi inget joke soal tinja? ahaha ini apa banget menurutkuu :P

    ReplyDelete