Wednesday, October 25, 2017

REVIEW BUKU: UNDERGROUND - IKA NATASSA


Genre: Romance
Bahasa: Inggris

Sinopsis:
Masih ingat nggak ketika masa-masa MTV sedang jaya-jayanya?
Timeline dari novel Underground diambil pada masa-masa itu.
Idaman remaja saat itu adalah menjadi VJ alias video jockey dimana mereka membawakan acara musik dengan video klip asli dan obrolan diantaranya yang lucu sekaligus cerdas.

Liv, Stefan, Claire, Heather, Jared, Gavin dan Aaliyah adalah VJ dari acara musik Underground, salah satu acara musik yang saat itu banyak diminati di Amerika selain MTV. Semuanya tampak sempurna, karena siapa yang tidak ingin menjadi VJ? Keren, terkenal dan memiliki banyak uang diusia muda benar-benar sesuatu yang menjadi impian banyak orang.

Liv bahkan masuk dalam daftar 50 orang tercantik di dunia, Stefan dengan gelar the most eligible bachelor of New York selalu berhasil memikat hati para wanita. Claire yang memiliki pacar yang benar-benar serius dengan hubungan mereka serta bakat yang besar dalam memainkan biola. Heather dan Jared yang berpacaran karena cinta lokasi di Underground. Aaliyah dan Shareef yang menikah diusia relatif muda bersama anak mereka Kobe adalah keluarga kecil yang banyak membuat iri banyak orang. Sementara Gavin yang adem ayem saja justru berhasil meng-goal kan bandnya untuk masuk rekaman sebuah major label.

Semuanya terlihat nampak sempurna, tapi kehidupan sehari-hari mereka tidak berbeda jauh dengan orang-orang pada umumnya. Penuh permasalahan, konflik dan situasi dilematis.

Liv yang cantik selalu saja gagal dalam hubungan percintaan karena prinsipnya yang dianggap kuno oleh mayoritas orang. Liv menolak berhubungan sex sebelum menikah, pilihannya itu membuat dia terbebas dari kekhawatiran kehamilan di luar nikah namun membuat hubungannya dengan pacarnya tidak pernah bertahan lama. Bahkan dengan pacar terakhirnya saat ini dia merasa tidak cocok, karena tidak merasakan adanya chemistry sebuah hubungan. Meskipun sang pacar tipe lelaki baik yang bersedia berkorban dan menuruti kemauan Liv. Jadi bagaimana Liv bisa memutuskannya jika dia sebaik itu?

Stefan memiliki reputasi yang sering dekat dengan wanita, sampai dia berada di suatu titik yang menginginkan hubungan serius, tidak lagi untuk sekadar have fun. Liv mengotot mengenalkannya pada Alisha yang langsung naksir Stefan setelah bertemu. Mereka kemudian menghabiskan waktu bersama dan berkencan hingga Stefan menyadari bahwa Alisha tidak bisa mengerti bahwa karena Stefan ingin hubungan ini berjalan serius dan menikmati saat-saat mereka bersama tapi dia tidak ingin adanya kontak fisik apapun dulu. Alisha sebaliknya, merasa tidak suka dengan pandangan Stefan.

Claire nampaknya masuk ke langkah selanjutnya dengan Micha dalam hubungan mereka. Micha membawanya untuk berkenalan dengan kedua orang tuanya sementara Claire panik karena itu. Tidak berhenti disitu saja, Claire juga terpilih menjadi salah satu pemain biola di konser besar sebuah sekolah musik. Claire sangat senang pada awalnya sebelum kemudian menjadi luar biasa stress karena konser besar itu akan membuat namanya melambung dan lebih dikenal karena permainan biolanya tapi itu hanya akan terjadi jika Claire tidak mengacaukan jalannya konser dengan kesalahan sekecil apapun.

Aaliyah dan Shareef mungkin adalah contoh pasangan muda yang sangat jarang di Amerika. Mereka menikah di usia muda dan saat ini anak mereka Kobe mungkin sudah ada di usia untuk susu s26 tahap 1 karena mulai masuk sekolah sejenis playgroup. Meskipun dianggap sebagai pasangan yang romantis dan mencintai satu sama lain, namun mereka tidak luput dari konflik rumah tangga juga. Dari mulai kecelakaan mobil yang menyebabkan wajah Aaliyah mendapatkan bekas luka dan itu membuatnya sangat sensitif karena merasa tidak percaya diri hingga kecemburuan yang besar ketika melihat Shareef berada di suatu restoran dengan Sarah - teman dekat Aaliyah. Padahal mereka berdua hanya mengerjakan tugas kuliah.

Heather suatu hari datang dalam kondisi kacau pada Liv dan Claire dan secara rahasia mengaku bahwa dia sedang hamil karena hubungannya dengan Jared. Liv dan Claire sangat terkejut, situasinya tidak semudah itu. Jika Stefan - saudara laki-laki Heather tahu dia akan memukuli Jared. Bagaimana dengan Jared? Apakah dia mau menyelesaikan permasalahan ini? Dan Heather bahkan merasa belum sanggup untuk menjadi seorang ibu. Lantas apa yang harus dia lakukan?

Padahal itu hanyalah sedikit dari konflik dalam kehidupan sehari-hari para VJ Underground.

Kata Ninda:
Saya punya buku ini sudah lama sekali, yang edisi sampul lama dan saya membelinya via online sebelum buku ini memiliki sampul terbaru dan dijual di toko-toko buku. Kalau nggak salah inget saya punya bukunya sejak tahun 2014 atau 2015 gitu deh. Dan hebatnya (atau nyebelinnya?) saya nggak pernah berhasil untuk membacanya sampai tamat mulai dari saat itu. Baru sekitaran bulan lalu saya akhirnya bisa menamatkan buku ini.
Fiuh perjalanan yang panjang.

Buku ini ditulis dalam bahasa inggris dan kabarnya adalah buku pertama yang ditulis Ika saat usianya masih remaja. Saya termasuk salah satu dari penggemar buku-buku Ika, jadi saya merasa nggak bisa melewatkan buku ini makanya saya putuskan untuk membeli.

Mengenai kenapa saya nggak bisa kelar baca buku ini dalam waktu singkat, bukan karena buku ini ditulis dalam bahasa inggris. Percaya deh bacanya nggak sulit kok karena kata-kata yang dipakai juga masih masuk vocab percakapan sehari-harilah, jadi nggak perlu yang pinter banget bahasa inggrisnya buat bisa baca. Penulisannya juga informal.

Alasan saya yang lama bacanya adalah karena saya ngerasa bosan. Iya buku ini ngebosenin. Halaman yang banyak dan tulisan yang kecil bukan alasan utama. Tapi karena menurut saya alurnya boring banget.

Terlalu banyak percakapan yang ngga perlu dan sebenernya nggak beneran berhubungan atau ngefek sama keseluruhan alur cerita, bercandaan yang menurut saya: yeah it's not that funny or I just don't get it? Seolah-olah cuma demi buat mempertebal isi buku ini aja.

Tokoh terlalu banyak, sampai semua rasanya tokoh utama. Maksud saya banyak ini, ya beneran banyak. Sampai sering saya harus nengok-nengokin lagi halaman-halaman sebelumnya demi tahu si ini siapa sih, emang pernah disebutin ya? Awalnya saya kira Liv lah tokoh utamanya tapi semua kemudian seolah punya peran yang sama besarnya sehingga si Liv nggak berkarakter lebih kuat dibanding yang lain. Kecuali bahwa entah gimana teman-teman dia selalu curhat dan minta solusi ke Liv ini. Entah kenapa. Karena saya nggak melihat kelebihan karakter Liv. Semua tokoh disini nampak punya karakter dan sikap yang mirip.

Karena karakter mirip-mirip dan masing-masing nggak begitu kuat, nggak ada ciri khas yang bisa bikin kita langsung mengenali sifat per karakter, kita juga sulit untuk suka sama satu karakter dan nggak suka sama yang lain. Perbedaan hitam putih disini cukup jelas.

Setelah saya akhirnya berhasil menyelesaikan buku ini, yang saya simpulkan adalah: buku ini bukan selera saya, meskipun saya selalu suka tulisan-tulisan Ika. Buku ini buku yang paling bikin saya capek selama 2017, karena terlalu membosankan dan banyaknya hal-hal yang mestinya bisa diilangin aja karena nggak ngefek at all sama plot dan karakter. It's tiring.

Satu sisi saya bisa mengerti karena buku ini ditulis ketika Ika masih remaja dan dipublikasikan secara independen di nulisbuku.com sebelum karya-karya Ika meledak sehingga sepertinya banyak permintaan yang membuat Gramedia akhirnya menerbitkan buku ini.

Namun, saya rasa untuk buku yang segini tebel dan cukup pricey juga... saya berharap paling tidak Ika menyunting dan memperbaiki isi buku ini kembali sesuai dengan cara penulisannya yang sekarang. Jadi buku ini nggak kerasa rare-rare banget lah. Ekspektasi saya paling nggak seperti Perahu Kertas-nya Dee sebuah karya lama Dee yang kemudian diperbaiki kembali hingga terbit novel Perahu Kertas seperti yang kita tahu saat ini.

No comments:

Post a Comment